Tuesday, April 23, 2019

Monday, April 22, 2019

Mengatasi Bau Kandang Ternak

1. Gunakan EM4, untuk minum ternak dan disemprotkan pada kotoran ternak

2. Cara agar kandang tidak bau
      (Cara membuat nitrobakteri
      utk anti bau).

3. Mengatasi bau kandang 1

4. Penting!! atasi Bau Kandang 2
     Manfaatkan sbg pupuk:
     - kapur delomit+sekam padi
     - savinir plus disinfektan
       (1 liter air + 0.5 ml savinir)
     - M21 Decomposer
       (1 liter air + 2 ml M21)
    

Friday, April 12, 2019

Kandang Ayam

1. A day with our chicken

2. Bilding My Chicken Coop

3. Our best selling coop

4. Design & Build

5. American Coop

6. How to build chicken poulet

7. Disain Kandang

8. Kandang (Box) Pembesaran
     Ukuran: 50x50x50 cm
     3 pintu di atas
      Kaps: 5-10 peruang
      Tmp pakan pralon
      Panj kaki 20 cm

9. A. Tutorial buat Kandang dari kayu semua
     B. Tutorial kandang kawat ram

10. Kandang 0 - 10 hari
       Panj 190 cm, lbr 80 cm
       Kps 130 DOC
       3 lantai

11. Kandang Paten 2 lantai:
       Utk pembesaran
       P 300cm, L 100cm, T 50cm
       Kaki50cm, Jrk antar lt 30cm
       Disekat dg triplek 3 bagian
       Kap masing2 sekat 50 ekor

12. A. Kandang Box DOC *****
       - P 250 cm
       - L    90 cm (cfm kwt Ram)
       - T    50 cm
       - Tinggi kaki 40 cm
       - Kapasitas 400 DOC
       B. Box DOC PART I
       C. Box DOC PART II
       D. Box DOC PART III
        Pakan pabrikan 3 sak
        per 100 ekor utk 45   hari 
       (sampai panen) + vitamin

13. Kandang Box Indukan
       Lahan efisien, panjang 6 m,
       lebar 1 m utk indukan 25 ekr

14. Kandang Koloni vs Kotoran

15. Easy DIY Chicken Tracktor

16. Poultry Tractor

17. Making a chicken Tractor

18. Removeable Coop

19. Chicken Coop

20. PVC Chicken Coop

21. Chicken Tractor

22. Kandang ayam kayu 6 pintu
23. Berbagai tipe kandang
24. Cara agar kandang tidak bau
      (Cara membuat nitrobakteri
      utk anti bau)
25. Animasi terkini kandang
26. Designed for 12 hens
27. Einzug der Huhner
28. The chicken run
29. Kandang 8 pintu
30. Kandang 4 pintu
31. Kandang ternak Bangkok
32. Kandang IndorangerFarm
33. Tarung 1
      

Saturday, April 6, 2019

Pemilu

Renungan Pemilu 17 April 2019

Jangan mau diadu-domba, pilihan kita adalah suara nurani. Pilihlah yang sesuai nurani, salah pilih itu soal lain. Pilih yang jujur dan amanah. Pilih yang berkelas negarawan dan dekat dengan rakyat. Perbedaan adalah berkah, keberagaman adalah kekayaan dan anugerah Allah SWT. Berbeda itu soal biasa, yang penting jangan bermusuhan. Musuh kita adalah nafsu amarah, iri, dengki, keserakahan, dan keangkara-murkaan.

Politik adalah cara mencapai kekuasaan. Persoalannya akan muncul kalau sudah berkuasa. Semuanya tergantung niat. Akan tampak ketika sudah berkuasa. Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Meskipun manusia bisa berubah pikiran. Meskipun manusia bisa berubah menjadi baik. Namun penting belajar dari sejarah. Jangan lupakan sejarah. Sejarah pribadi, keluarga, dan sejarah bangsa. Sejarah adalah rekam jejak yang tak dapat dihapus. Rekam jejak yang bisa salah atau benar, hitam atau putih, lurus atau bengkok, gelap atau terang, dan seterusnya, yang memberikan pengetahuan, informasi, data, statistik tentang prestasi, perilaku, maupun baik buruknya seseorang, komunitas, positif negatifnya suatu sistem politik, ataupun dinamika suatu peradaban.

Politik penting dalam penyelenggaraan ketata-negaraan suatu bangsa, namun politik tidak bisa berdiri sendiri. Dalam politik ada etika, budaya, bahkan perlu dukungan ekonomi. “Jer basuki mawa bea”, dalam pepatah Jawa. Di Indonesia, kedaulatan politik ada di tangan rakyat. Dilaksanakan dengan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Ini adalah cara berdemokrasi yang sesuai dasar negara Panca Sila. Kedaulatan rakyat akan terwujud dan menjadi kuat apabila rakyat benar-benar paham dan menjalankan Ketuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan beradab, dan menjaga Persatuan Indonesia. Ini semua agar tercapai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan berprinsip pada proses musyawarah untuk mufakat.

Berdaulat dalam politik tak bisa dipisahkan dari Berdikari dalam Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Ini adalah Telu-teluning atunggal seperti yang dicanangkan oleh Proklamator Kemerdekaan RI Ir. Soekarno sebagai TRISAKTI. Untuk berdaulat dalam politik, ekonomi harus kuat, harus mandiri. Namun itu tidak cukup bila tidak ada kepribadian dalam kebudayaan. Kebudayaan merupakan benteng terakhir suatu bangsa. Kebudayaan merupakan penjuru pembangunan suatu bangsa. Tanpa mempunyai kebudayaan yang kuat dan kokoh, suatu bangsa akan sulit menghadapi ancaman, tantangan, gangguan maupun hambatan dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi di era teknologi yang semakin maju, di era digital, yang seakan-akan dunia berada dalam genggaman. Akses informasi dapat diperoleh secara cepat dan semakin murah.

Oleh karena itu, dalam pemilu 17 April 2019 ini, ikut mencoblos adalah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai warga negara, yang ikut berperan serta dalam menentukan nasib bangsa dan negara paling tidak untuk lima tahun ke depan. Tetapi perlu diingat satu langkah ke depan juga akan menentukan nasib bangsa lebih dari lima tahun, bahkan nasib bangsa ratusan atau ribuan tahun ke depan. Menjadi golput dapat diartikan sebagai tidak adanya tanggung jawab sebagai warga negara, meskipun itu adalah hak warga negara untuk bebas memilih.

Dalam sistem multi partai seperti di Indonesia saat ini memang sulit untuk memilih partai mana yang kita dukung. Meskipun sudah banyak informasi yang dapat diakses via internet, namun tidak setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh informasi tersebut. Terkadang informasi hanya diperoleh dari tayangan media (TV, Radio, medsos, media cetak, dll) yang senantiasa harus dicek kembali melalui berbagai sumber lain dan harus diteliti agar dalam memahaminya kita tidak terperangkap oleh ranjau-ranjau hoaks. Kebohongan berita melalui media sosial maupun media lainnya saat ini menjadi virus yang menjangkiti mereka yang berkepentingan untuk “mengail di air keruh”, memanfaatkan ketidak-tahuan masyarakat, bahkan untuk menyesatkan rakyat. Hal ini semata-mata “hanya” untuk memenangkan kontes dan meraih kekuasaan.

Masih banyak yang harus dipahami, dipelajari, dan dilakukan secara benar dalam perpolitikan di Indonesia. Sistem politik yang berlaku ada baiknya dievaluasi apakah sudah benar-benar sesuai dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan, nilai-nilai Panca Sila yang menjadi dasar negara, pandangan hidup bangsa, serta sumber dari segala sumber hukum. Hal ini sangat penting dan mendasar untuk mewujudkan negara Indonesia “Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur”. Negara yang tata, titi, tentrem kertaraharjo. Gemah ripah loh jinawi. Subur kang sarwo tinandur. Murah kang sarwo tinuku.

Semoga Pemilu 17 April 2019 ini memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara, untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemilu yang jujur, adil, bebas, dan rahasia. Pemilu yang menghapuskan adanya penindasan dan penghisapan antar sesama, antar bangsa. Pemilu yang menghilangkan diktator mayoritas serta tirani minoritas. Pemilu yang menghasilkan bangsa yang bermartabat, berdaulat, dan beradab. Pemilu yang memunculkan para tokoh pemimpin yang berkaliber negarawan uang senantiasa mementingkan kepentingan rakyat. Al-Fatihah. Semoga Allah SWT mengabulkan doa kami. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Aamiin ya rabbal alaamiin.

Jakarta, 6 April 2019
PWMJ